Klaten – Perjalanan kereta api Sancaka jurusan Yogyakarta–Surabaya mendadak mencekam pada Minggu malam (6/7), ketika sebuah batu menghantam kaca jendela gerbong eksekutif saat melintasi jalur antara Stasiun Klaten dan Stasiun Srowot. Insiden itu menyebabkan dua penumpang terluka, salah satunya seorang perempuan bernama Widya Anggraini, yang mengalami luka di wajah akibat serpihan kaca yang pecah.
“Saya duduk di kursi 4C. Tiba-tiba saja kaca di samping saya pecah dan langsung terasa panas di wajah,” ujar Widya saat ditemui di Stasiun Solo Balapan, tempat kereta berhenti untuk memberikan pertolongan pertama.
Luka di wajah dan leher membuat Widya nyaris tak sadarkan diri, sementara penumpang lain panik dan berusaha memberikan pertolongan. Kaca jendela retak besar, menyisakan lubang di sisi luar kereta.
Kereta langsung melanjutkan perjalanan ke Stasiun Solo Balapan, di mana tim medis PT KAI telah bersiaga. Kedua korban kemudian dilarikan ke RS Triharsi Surakarta untuk perawatan lebih lanjut, sebelum dirujuk ke Surabaya.
Tindakan KAI dan Ancaman Hukum
Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo, menyampaikan keprihatinan dan kecaman terhadap tindakan vandalisme tersebut. “Tindakan ini sangat membahayakan keselamatan penumpang. Kami akan menempuh jalur hukum,” tegasnya.
Pihak PT KAI telah melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian dan tengah melakukan investigasi. Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan warga sekitar, pelaku diduga melempar batu dari arah semak-semak di sisi luar rel.
Pelaku dapat dijerat Pasal 194 KUHP dengan ancaman pidana hingga 15 tahun penjara karena membahayakan keselamatan umum. Jika terbukti ada unsur kesengajaan atau korban meninggal dunia, ancaman bisa meningkat hingga 20 tahun penjara.
Selain itu, Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian juga mengatur sanksi tambahan bagi pihak yang merusak sarana dan prasarana kereta api.
Langkah Antisipatif
Sebagai langkah pencegahan, PT KAI akan meningkatkan patroli keamanan di titik-titik rawan lemparan, bekerja sama dengan aparat TNI–Polri dan warga sekitar. Edukasi kepada masyarakat juga akan digencarkan agar tindakan serupa tidak terulang.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak bermain-main di sekitar rel, apalagi melempar kereta. Itu bukan hanya merugikan, tapi bisa membunuh,” pungkas Franoto.
Sachsenring, Jerman - Marc Marquez kembali menunjukkan kelasnya sebagai salah satu pembalap terbaik dunia dengan meraih kemenangan gemilang di MotoGP Jerman 2025. Pembalap asal Spanyol ini berhasil mendominasi balapan di Sirkuit Sachsenring, meninggalkan para rivalnya di belakang dan mengukuhkan posisinya sebagai kandidat kuat juara dunia musim ini.
Marquez, yang membela tim Gresini Racing, tampil luar biasa sepanjang akhir pekan. Ia mencatatkan waktu tercepat di sesi kualifikasi dan memimpin balapan dari awal hingga akhir.
Dengan strategi balap yang cerdas dan pengendalian motor yang sempurna, Marquez berhasil menjaga jarak dari pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia, yang finis di posisi kedua, diikuti oleh Enea Bastianini di tempat ketiga.
Kemenangan ini menjadi momen istimewa bagi Marquez, yang baru saja pulih dari cedera panjang dan tantangan dalam beberapa musim terakhir. "Sachsenring selalu menjadi trek spesial bagi saya. Bisa menang di sini lagi terasa seperti mimpi," ujar Marquez usai balapan. "Tim telah bekerja sangat keras, dan ini adalah hadiah untuk kerja keras kami."
Namun, yang mencuri perhatian setelah balapan adalah selebrasi unik Marquez. Mengambil inspirasi dari budaya lokal, Marquez merayakan kemenangannya dengan melakukan "pacu jalur", tradisi balap perahu khas Indonesia.
Dengan penuh semangat, ia memamerkan gerakan mendayung di atas motornya saat melintasi garis finis, disambut sorak sorai penonton yang memadati tribun. Selebrasi ini menjadi viral di media sosial, dengan banyak penggemar memuji kreativitas dan penghormatan Marquez terhadap budaya yang berbeda.

Pacu Jalur" width="1200" height="675" /> Marc Marquez Juara MotoGP Jerman, Rayakan dengan Pacu Jalur
"Ini adalah cara saya untuk menghibur penggemar dan memberikan sesuatu yang berbeda. Saya suka mencoba hal baru!"
Kata Marquez sambil tersenyum. Selebrasi ini juga menambah daftar panjang momen ikonik Marquez di MotoGP, yang dikenal dengan gaya merayakan kemenangan yang selalu menarik perhatian.
Kemenangan di Jerman ini memperkuat posisi Marquez di klasemen sementara MotoGP 2025. Dengan musim yang masih panjang, para penggemar kini menantikan aksi Marquez di seri berikutnya untuk melihat apakah ia mampu mempertahankan performa impresifnya.
Satu hal yang pasti, Marquez telah kembali ke puncak, dan dunia MotoGP kembali diramaikan oleh kehadirannya.
Jakarta, 14 Juli 2025 – Sebuah cuitan di platform X oleh akun @profesor_saham pada hari Sabtu, 13 Juli 2025, pukul 11:45 WIB, kembali menyeret nama Ferry Irwandi ke dalam pusaran Kontroversi.
Cuitan tersebut memuat tangkapan layar dari unggahan Instagram Ferry Irwandi yang membela Sejahtera yang kini menjadi akun milik Timothy Ronald, dengan narasi yang menyebut @neohistorian.id sebagai pihak yang "beres kali an."
Unggahan ini dilengkapi dengan sindiran tajam, "Terima kasih utk kritiknya, Bung, tapi alangkah baiknya komennya tdak perlu dilupus, pasti kami pin... Kami terbuka ada..." dan meminta pengguna untuk "tambahkan ke cerita."

Tangkapan layar kegaduhan di X
Cuitan tersebut segera memicu reaksi beragam dari netizen. Sejumlah pengguna, seperti @hadiwidyarno, meminta aktivasi kembali akun teman Ferry, @BudiBukanIntel, sementara yang lain, seperti @kulukuluez, mengkritik keras dengan tuduhan bahwa Malaka—yang diduga terkait dengan Ferry—hanya mengejar valuasi dan keuntungan finansial, bukan memperbaiki pendidikan. Komentar ini merujuk pada dugaan hubungan Timothy Ronald, seorang trader kripto ternama, dengan Malaka sebagai donatur atau mitra.
Latar Belakang Kontroversi

Sosok Ferry Irwandi (instagram)
Ferry Irwandi, yang dikenal sebagai kreator konten dan penulis film seperti Resepsi (2021), telah menjadi sorotan publik sejak video YouTube-nya berjudul "Saya Baik-baik Saja" dirilis pada 27 Maret 2025.
Video tersebut dianggap sebagai respons terhadap berbagai tuduhan dan konflik daring yang melibatkannya [Ref web ID: Biodata dan Profil Ferry Irwandi, Video Terbarunya Disorot - www.idntimes.com].
Kini, cuitan terbaru ini menambah panjang daftar perdebatan, terutama karena melibatkan nama Timothy Ronald, pendiri Ronald Foundation yang membangun sekolah di daerah terpencil menggunakan teknologi blockchain.
Dua sekolah baru-baru ini selesai dibangun untuk tahun ajaran baru, menambah kredibilitas Ronald di kalangan penggemar kripto [Ref web ID: Getting To Know Timothy Ronald, Crypto Trader Who Loves Sharing To Build Schools In Remote Areas - voi.id].
Netizen seperti @azdipm menyoroti ketidaksesuaian konteks dalam pernyataan Ferry, yang seolah mengabaikan keluhan masyarakat tentang dugaan penipuan terkait kelas daring yang dikaitkan dengannya.
Sementara itu, @kusumastianto menyindir dengan meme, menyinggung sikap Ferry yang dianggap menghindari kritik serius dari korban kelasnya.
Keterkaitan dengan Malaka dan Tren Kripto
Nama "Malaka" yang muncul dalam diskusi diduga merujuk pada seorang spesialis pengalaman pelanggan di Colombo, Sri Lanka, yang memiliki pengalaman luas di bidang teknologi dan pendidikan [Ref web ID: Malaka L. - Colombo, Western Province, Sri Lanka | Professional Profile | LinkedIn - www.linkedin.com].
Hal ini memicu spekulasi tentang keterkaitan Malaka dengan startup edukasi atau proyek kripto yang didukung Timothy Ronald, terutama mengingat Akademi Kripto Ronald yang sedang berkembang di Indonesia.
Kontroversi ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya minat terhadap kripto di Indonesia. Menurut Statista, Indeks Adopsi Kripto 2023 menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh dari 146 negara, dengan nilai layanan ritel yang signifikan baik untuk keuangan terpusat maupun terdesentralisasi (DeFi).
Pada 2025, pengawasan kripto akan beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diperkirakan akan memperluas pasar kripto lokal seiring tren adopsi digital [Ref web ID: Cryptocurrency in Indonesia - statistics & facts | Statista - www.statista.com].
Reaksi Publik dan Prospek ke Depan
Banyak netizen, seperti @oxnewbie, mengkritik Ferry karena kerap berkomentar di berbagai isu—dari politik hingga sepak bola—tanpa konteks yang jelas, dengan sindiran bahwa ia "merasa paling tahu segalanya." Sementara itu, @Ihyanursamsie menilai Ferry tampak haus akan popularitas, dengan kariernya yang kini bergeser ke platform lain setelah hengkang dari X.
Hingga pukul 03:19 WIB, Senin, 14 Juli 2025, perdebatan ini terus bergulir, dengan netizen memperkirakan topik ini akan menjadi tren selama seminggu ke depan.
Apakah ini akan memengaruhi reputasi Ferry Irwandi atau justru memperkuat posisi Timothy Ronald di dunia kripto masih menjadi tanda tanya. Yang jelas, cuitan ini telah membuka kembali diskusi tentang integritas pendidikan daring dan peran teknologi blockchain di Indonesia.